Macam-Macam Sensor Fingerprint Reader
MACAM-MACAM SENSOR FINGERPRINT READER
Mesin Absensi Sidik Jari – Kini semakin banyak peruasahaan yang menggunakan teknologi canggih ini. Yaitu mesin absensi sidik jari. Mesin absensi ini menggunakan sensor dalam proses bekerjanya alat mesin absen. Maka dari itu, yuk kenali dari macam-macam sensor fingerprint reader.
4 Jenis Sensor Mesin Fingerprint Reader
Setidaknya terdapat empat jenis sensor dari mesin fingerprint reader beserta kelebihan dan juga kekurangan yang perlu Anda ketahui diantarannya:
• Optical atau optis
Sensor ini bekerja dengan cara merekam pola dari sidik jari dengan menggunakan cahaya yang dipancarkan dari scanner. Alat pembaca sidik jari tersebut merupakan sebuah kamera yang mengeluarkan cahaya kemudian menangkap permukaan sidik jari dan pantulannya akan disalurkan pada alat penerima yang kemudian akan disalurkan pada memori untuk disimpan di dalam template sebagai data utama. Kelebihan dari sensor ini adalah mudah untuk digunakan serta biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan tidak mahal. Namun terdapat kelemahan dari sensor optis yaitu hasil dari scanning sangat tergantung pada kualitas dari sidik jari tersebut. Jika kulaitas sidik jari tidak baik karena luka ataupun kotor, maka hasil dari pembacaaan proses identifikasi tidak akan bagus. Selain itu, kelemahan laian yang ada dalam sensor optis adalah tidak bisa memalasukan identitas dengan sidik jari palsu.
• Ultrasonik
Disini jari yang ditempelkan pada alat scanner menghasilkan suara dengan frekuensi tinggi yang ditangkap dan pantulan suara itu kemudian disalurkan pada alat penerima untuk diproses lebih lanjut. Selanjutnya, hasil pantulan itu digunakan untuk menyusun pola citra sidik jari. Kelebihan dari sensor ini adalah mampu mendeteksi jari yang terlalu kering ataupun mengelupas karena yang ditangkap adalah gelombang suara ultrasonik yang mampu menembus lapisan epidermal kulit. Sementara kekurangan dari sensor ini adalah harga jualnya yang masih sangat tinggi. Baca juga : Mesin Absensi Sidik Jari
• Capacitive atau kapasitans
Untuk sensor ini menggunakan sebuah patokan pengukuran kapasitan untuk membentuk sebuah citra dari sidik jari yang ditempelkan. Alat scan dan kulit bagian ujung jari yang saling bersentuhan disebut sebagai kapasitor dari sensor ini. Setiap orang memiliki tekstur sidik jari dengan ridge atau gundukan dan juga valley atau lembah yang berbeda-beda sehingga kapasitan dari setiap jari hasilnya juga akan bervariasi. Kelebihan dari sistem ini adalah teknik pembacaan dari sidik jari ini lebih detail dengan hasil yang akurat dan juga relatif lebih cepat. Sementara untuk kelemahan yang terdapat dalam sensor kapasitans adalah setiap tangan manusi memiliki aliran listrik statis sehingga membuat scanner tidak dapat bekerja. Untuk menghilangkan listirk, maka tangan harus diletakkan pada tanah terlebih dahulu.
• Thermal atau suhu
Sensor thermal menggunakan suhu yang dihasilkan oleh ridge atau gundukan dengan valley atau lembah dari sebuah permukaan sidik jari untuk diketahui pola serta citra dari sidik jari yang sudah ditangkap. Cara penggunaannya pun sedikit berbeda dimana jari digosokkan di atas scanner untuk bisa menghasilkan suhu yang berbeda. Kelebihan dari sistem ini adalah scan area yang dibutuhkan lebih kecil sehingga lebih menghemat tempat penyimpanan dan semakin diminati oleh banyak perusahaan. Namun kelemahan dari sensor thermal adalah jari harus berada dalam kondisi normal dan diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendeteksi suhu sehingga hasil yang diperoleh valid.