Cara Deteksi Kejahatan dengan Sidik Jari
CARA DETEKSI KEJAHATAN DENGAN SIDIK JARI
Mesin Absensi Sidik Jari – Pada artikel sebelumnya sudah kita bahas mengenai apa saja fungsi dari sidik jari dari tiap-tiap orang atau manusia. Yaitu salah satunya adalah mendeteksi kasus kejahatan dari pihak kepolisian. Lantas bagaimana caranya kok bisa digunakan untuk mencari tersangka tindakan kejahatan? Langsunh saja simak ulasan berikut ini.
Cara Melacak Kejahatan Dengan Sidik Jari
Sobat semua pastinya pernah melihat berita di media sosial misalnya tentang pembunuhan. Setiap kejahatan pasti meninggalkan jejak baik itu yang bisa dilihat oleh mata atau yang kasap mata. Sesuatau yang kasap mata disini jangan dikira Valak yah sob. Karna valak aja bisa menampakkan wujudnya hehe… Menurut Soekanto (1983) menyatakan bahwa sidik jari terbentuk ketika janin manusia berusia 120 hari dan setiap manusia mempunyai sidik jari yang berbeda. Apabila terjadi kecelakaan yang cukup fatal pada usia janin 4-7 bulan dapat mengubah pola sidik jari. Memasuki usia janin 8 bulan dan seterusnya pola sidik jari yang sudah terbentuk tidak akan berubah walaupun permukaan jari terbakar atau terpotong karena setiap pola sidik jari sudah tertanam pada bagian kulit dalam (Guardware System, 2001).
Misalnya pada kasus bunuh diri ditemukan manyat dengan sebilah pisau di tangannya. Dengan membandingkan posisi manyat, sidik jari manyat, dan posisi pisau kita bisa menemukan kemungkinan lain dari kasus tersebut. Bisa saja kasus ini dibuat seolah-olah korban bunuh diri padahal sebenaranya ini merupakan kasus pembunuhan. Disinilah sidik jari memainkan peranan penting dalam mengungkapkan kasus kejahatan.
Pencarian sidik jadi pelaku dapat dilakukan setelah melakakan pemotretan di TKP, misalnya ditemukan barang-barang, darah yang tertinggal atau bisa dengan meneliti tempat-tempat yang mungkin di sentuh pelaku. Dengan begitu sidik jari seseorang dapat diidentifikasi.
Departemen Pertahanan Keamanan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (IV) menyatakan bahwa petunjuk teknis yang perlu diperhatikan pada saat melakukan olah TKP antara lain:
- Tempat Pelaku atau tersangka masuk
- Obyek yang rusak
- Benda-benda yang dipindahkan atau dipegang tersangka
- Alat-alat yang digunakan untuk pembongkaran (Baik yang tertinggal di TKP atau yang ditemukan kemudian)
- Tempat tersangka keluar
- Harta milik yang ditemukan kembali
Setelah ditemukan bukti yang kuat kemudian dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk mengetahui sidik jadi pelaku kejahatan tersebut.
Menurut Arthadana (2015), ada 3 kemungkinan jejak sidik jari :
-
Jejak sidik jari plastik
Ini jejak yang bersifat mekanik, misalnya jika tangan kita memegang bahan sejenis lilin yang lunak, tekanan mekanik jari-jari kita bisa meninggalkan jejak sidik jari pada benda tersebut. Jejak seperti ini dapat dilihat secara visual
-
Jejak sidik jari Patent
Jejak sidik jari yang membekas pada suatu permukaan karena adanya zat pewarna (misalnya tinta, darah, tanah, oli dan lainnya). Jejak sidik jari patent dapat dilihat secara visual
-
Jejak sidik jari latent
Jejak sidik jari yang membekas pada suatu permukaan yang tersentuk atau terpegang (karena tubuh kita mengeluarkan zat sekresi dapat berupa lemak atau keringat yang dihasilkan dari kelenjar keringat. Zat sekresi ini merupakan suatu larutan elektrolit atau garam yang bercampur dengan lemak dan urea serta senyawa organik lainnya. Jejak sidik jari ini tidak selalu bisa dilihat secara visual untuk membuatnya bisa terlihat jelas diperlukan zat kimia tertentu. Dengan penaburan bubuk tertentu
Teknik ini biasanya dipakai saat sidik jari yang ditinggalkan berupa sidik jari latent. Sidik jari tersebut dapat menempel pada permukaan yang tidak kasar atau halus, dengan cara membersihkan pemukaan halus atau tidak keropos dengan bubuk sidik jari Berikut ini beberapa bubuk yang bisa digunakan untuk menemukan sidik jari seseorang.
Serbuk sayuran hitam
Suatu serbuk karbon yang mirip dengan bubuk pensil, bubuk ini digunakan pada kondisi permukaan benda yang berwarna terang.
Serbuk Alumunium
Tekstur bubuk ini putih halus dan di gunakan untuk kondisi jika sidik jari menempel pada permukaan benda yang berwarna Gelap.
Serbuk Timah dan Merkuri
zat-zat ini merupakan zat yang bisa dengan mudah menempel pada sidik jari laten
Timah Merkury
Flurosen
Zat ini memiliki nama lain Fosfor, tujuannya adalah agar sidik jari bisa bersinar dalam kegelapan.
Sebenarnya dengan cara sederhana sekalipun, misalkan dengan Bubuk Coklat dan bedak sudah bisa mengambil sidik jari secara manual, hal ini di karenakan sidik jari memiliki kandungan minyak hasil dari sisa metabolisme tubuh. Jika sidik jari laten sudah terlihat, kita bisa mengambilnya dengan menggunakan Isolasi bening dan menempelkannya pada permukaan yang ada sidik jarinya tadi, dengan begitu kita sudah mendapatkan sample sidik jari.
Dr. Schneikert sewaktu menjadi kepala Kantor Pusat Dactyloscopie di Berlin (dalam Karjadi,1971) pernah membuktikan bahwa tiap-tiap jari yang didapat dari tempat kejahatan, setelah diperiksa asal dari jari-jari tangan mana, kemudian dicocokkan dengan kumpulan tiap-tiap jari dari penjahat-penjahat yang pernah ditangkap mendapatkan hasil yang memuaskan dan bahkan sebagian besar tertangkap karena tiap-tiap jari itu.
Secara kimiawi, identifikasi sidik jari dapat dilakukan dengan larutan perak nitrat, iodin, dan ninhridih. Uji kimia ini lebih sensitif dibandingkan dengan uji serbuk. Bahan-bahan yang digunakan untuk uji kimia antara lain:
-
Perak Nitrat
Setiap kejahatan pastinya meninggalkan jejak, pelaku yang telah melakukan kejahatan dia akan mengeluarkan keringat karena merasa takut ketahuan. Keringat dari pelaku mengandung garam dapur (natrium klorida, NaCl) yang dikeluarkan melalui pori- pori kulit. Apabila pelaku menyentuk benda, kita bisa melakukan penyelidikan dengan menggunakan perak nitrat. Jika perak nitrat dicampurkan dengan natrium klorida, akan dihasilkan natrium nitrat yang larut dan endapan perak klorida. Reaksi yang terjadi
NaCl(aq) + AgNO3 (aq) NaNO3 (aq) + AgCl(s)
Larutan perak nitrat disemprotkan ke dalam permukaan benda yang diduga tersentuh pelaku. Setelah 5 menit permukaan benda akan kering dan perak nitar pun terlihat jelas. Lalu, sinar terang atau ultra violet yang disorotkan ke permukaan benda akan membuat sidik jari yang mengandung perak nitrat terlihat. Warna yang dihasilkan tidak bertahan lama sehingga harus segera dipotret agar dapat didokumentasikan.
-
Iodin
Iodin apabila dipanaskan akan menyublim artinya berubah wujud dari padat menjadi gas. Kemudian, gas iodin ini akan bereaksi dengan keringat atau minyak pada sidik jari. Reaksi kimia ini menghasilkan warna cokelat kekuning-kuningan. Warna yang dihasilkan tidak bertahan lama sehingga harus segera dipotret agar dapat didokumentasikan.
-
Ninhidrin
Ninhidrin merupakan zat kimia yang bereaksi dengan minyak dan keringat dapat menghasilkan warna ungu. Setiap jari manusia mengandung minyak dan keringat, pelaku pastinya menyentuh suatu benda kemudian benda yang diduga disentuh pelaku kita semprot dengan larutan ninhidrin. Setelah dibiarkan selama 10-20 menit, akan tampak warna ungu. Proses ini dapat dipercepat dengan memanfaatkan panas lampu (Suryo 1986)
Demikian sobat cara untuk mengenali sidik jari seseorang. Apakah kalian ingin mencobanya? Sebaiknya jika ingin mencobanya jangan dilakukan sendiri yah sobat. Lakukan ke dokter agar bisa mendapatkan penjelasan lebih lengkapnya. Selamat membaca….